Meningkatkan
Disiplin di Sekolah
Meningkatkan
disiplin siswa di sekolah memang penting untuk dilakukan. Karena sekolah
merupakan tempat bagi generasi calon pemimpin bangsa menimba ilmu pengetahuan
dan berinteraksi dalam dunia keilmuan. Disadari atau tidak oleh siswa, sekolah
menjadi salah satu tempat pendadaran
bagi mereka untuk belajar
tentang banyak hal agar kelak menjadi orang yang eksis dan sukses. Disiplin
menjadi salah satu faktor
yang dapat membantu seseorang meraih sukses, tidak
terkecuali disiplin pada siswa.
Menurut
Johar Permana, Nursisto (1986:14), disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Sedangkan menurut Wikipedia
(1993:119) tujuan disiplin sekolah adalah untuk menciptakan keamanan dan
lingkungan belajar yang nyaman terutama di kelas.
Di
dalam kelas, jika seorang guru tidak mampu menerapkan disiplin dengan baik maka
siswa mungkin menjadi kurang termotivasi, suasana belajar menjadi kurang kondusif dan akhirnya tidak mampu mencapai prestasi
belajar. Orang yang memiliki disiplin biasanya g selalu
hadir tepat waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma
yang berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya,
orang yang kurang disiplin kurang
atau tidak dapat menaati peraturan dan ketentuan berlaku, baik yang bersumber
dari masyarakat, pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu lembaga
tertentu, misalnya sekolah.
Maman
Rachman (1999:83) mengemukakan bahwa tujuan disiplin adalah : (1) memberi dukungan bagi
terciptanya perilaku yang tidak menyimpang, (2) mendorong siswa melakukan yang
baik dan benar, (3) membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh
sekolah, dan (4) siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan
bermanfaat baginya serta lingkungannya.
Membicarakan
disiplin siswa, tidak terlepas dari persoalan prilaku negatif pada diri siswa,
yang akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Berbagai tindak negatif dilakukan
para pelajar di sekolah dari nyontek, bolos, memeras, ramai saat pelajaran, berbicara tidak sepatuntnya sampai pelanggaran di luar sekolah seperti buat geng, berkelahi
(tawuran) penyalahgunaan
narkoba, sex bebas, mencuri sampai pada pelanggaran-pelanggaran yang
lebih membahayakan/merugikan diri sendiri dan orang lain.
Perilaku
siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain
faktor lingkungan, keluarga dan sekolah. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah
merupakan salah satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku
siswa. Di sekolah seorang siswa berinteraksi dengan para guru. Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan para guru
yang dilihat dan didengar serta dianggap baik oleh siswa dapat meresap masuk
begitu dalam ke dalam hati sanubarinya. Dan perlu diingat bahwa sikap, teladan dan perkataan guru dampaknya kadang-kadang melebihi pengaruh dari
orang tuanya di rumah.
Sikap, perilaku dan teladan yang ditampilkan guru tersebut pada dasarnya merupakan bagian dari
upaya pendisiplinan siswa di sekolah. Beberapa upaya penanggulangan dan pencegahan ketidakdisiplinan siswa di sekolah antara lain:
1.
Teladan
Guru
hendaknya bisa menjadi teladan dalam berdisiplin, misalnya datang tepat
waktu.
2.
Konsekuen
Sekolah harus memberlakukan peraturan atau tata tertib siswa dengan jelas dan tegas. Setiap pelanggaran harus mendapat sanksi yang
tegas.
3.
Konsisten
Secara
konsisten para guru terus mensosialisasikan kepada siswa tentang pentingnya
disiplin di sekolah.
4.
Reward
Tidak ada salahnya sekolah memberikan reward atau
penghargaan bagi siswa yang bisa berperan menjadi motivator dan dapat menjadi
teladan kedisiplinan bagi siswa-siswi lain.
5.
Peran
orang tua
Sekolah harus melibatkan orang tua dalam menanamkan
kedisiplinan dan hidup tertib di kalangan putra-putrinya.
0 komentar:
Posting Komentar