Random

Welcome To Blog Resmi Majalah Sekolah "AktivisNews" SMP Negeri 1 Bancar

Flash Menu

Rabu, 05 Juni 2013

Beberapa Cerpen karya anak-anak SMP Negeri 1 Bancar

Beberapa cerpen yanag sudah ditulis dari temen-temen kamu....mungkin bisa menginspirasi dan memotivasi kalian agar mencintai dan berkreasi lagi dalam menulis,,,yuk kirim hasil Cerpen maupun puisi kalian di Majalah AktivisNews atau bisa kamu kirim lewat Blog Resmi AktivisNews..........

Kita simak yuk Cerpen dari
temen kalian yg satu ini,,



Langkah Awal Menuju akhir Pertengkaran
Oleh : Syntia Diyah H. R. S ( 8 F )


Malam – malam yang dingin, tak satupun bintang yang tampak. Langit tertutup awan hitam, malam itu angin bertiup cukup kencang. Heny yang merasa gerah di dalam rumah pun akhirnya keluar ke teras rumah. Sambil membawa secangkir wedang jahe jua almbum kenangan teman-teman SD dulu. Ia duduk bersila di lantai teras. Uuh……sejuknya, ditambah wedang jahe yang hangat di tubuh pasti malah mantap “ ucapnya.
            Heny membuka halaman demi halaman album kenangan itu, tampak foto teman-teman sekelasnya dulu. Ia merasa sedih, harus berpisah raga dan jarak dengan teman-temannya karena harus melanjutkan pendidikan yang berbeda, melanjutkan belajar ke tingkay selanjutnya yaitu sekolah menengah. Lama merenung, Heny kembali masuk ke dalam rumah karena malam sudah semakin larut dan hawa dinginpun sudah mulai masuk ke tubuh.
            Keesokan hari, tak biasanya ia terlambat bangun seperti hari ini, “ mungkin gara-gara  begadang tadi malam kali “ pikirnya. Lalu cepat-cepat ia pergi ke kamar mandi, memakai seragam, mengambil tas, lalu menunggu jemputan angkutan umum. Sesampainya di depan gerbang sekolah, Heny menunggu Yana teman SD-nya dulu dan sekarang teman satu-satunya  satu SMP dengan dia. Mereka berjalan bersama dengan langkah demi langkah yang diliputi rasa takut. Haeny yang terkenal dengan luar biasa PD ( Percaya Dirinya ) tiba-tiba merasa minder. Terkadang mereka berhenti sejenak, mempersilahkan kakak kelas lewat terlebih dahulu. “ Uch…. Mana OSIS nya serem-serem lagi “. Kata Ulfa. Awas saja kalau nanti kamu kebanyakan bantah bisa dijadikan perkedel kamu “ balas Yana. Keasyikan bercanda sampai-sampai Heny tak melihat kalau di depannya ada sekelompok anak laki-laki yang tampaknya juga anggota OSIS. Lalu ia pun tak sengaja menabrak slaah satu dari anak itu. “ Bruukk….!!! “ maafin saya kak, tadi saya gak ngelihat kakak “ ucapnya. Perasaan Heny campur aduk, ia yang dulu sangat PD dengan dirinya, sekarang berbalik, a merasa super takut, deg-degan, peluh berjatuhan tak pernah ia merasa seperti itu sebelumnya. “ Iya gak apa-apa “ lain kali hati-hati ya “ bals anak laki-laki itu. Heny lekas segera berdiri sambil mengibas-ibaskan roknya yang sedikit kotor karena jatuh tadi. Kemudian Heny dan Yana melanjutkan mencari kelas MOSnya.
            Setibanya di kelas, Heny agak merasa malu, karena roknya robek dan lumyan kotor,akibat kejadian tadi, ia segera duduk sebangku dengan Yana. Teman-teman baru kita aneh-aneh ya Yan…coba lihat dech yang duduk di bangku pojok sana, gaya dan penampilannya kayak “ Tukul Arwana “ Yana yang tadinya terdiam, angkat bicara juga. “ Entar kamu kecantol, baru tau rasa “ jawab Heny.
            Lima menit kemudian pengurus OSIS yang salah satunya ada Olivia yang tidak lain adalah sepupu dari Heny sendiri. “ Ach…kenapa harus si bawel sich yang piket di kelas MOS ini ? “ ucapnya dalam hati. Henypun kembali kaget, karena ada satu anak OSIS lain yang datangnya agak terlambat da ternyata adalah anak laki-laki yang tadi pagi ia tabrak. Ia merasa tak punya muka, malu rasanya kalu inget kejadian yang tadi pagi. Tak lama, kegiatan MOS pun dimulai, Heny seolah-olah sudah akrab banget dengan kakak-kakak OSIS. Anak OSIS yang lain mengangap bahwa itu hal yang sudah biasa, kecuali Si Olivia. Ia menganggap bahwa itu keterlaluan. Pada jam istirahat tiba, Oliv panggilan akrab Olivia  menghampiri Hana dan kemudian, …….
            “ Heh..heny jangan mentang-mentang aku ini sepupu kamu, kamu bisa gak sopan dengan teman-temanku ? “ kata Olivia tiba-tiba. “ Emang aku ada salah ya Liv “ aku gak nyakitin mereka, aku juga gak bekata jorok, itu hanya becandaan biasa “ balas Heny “. Olivia memang mencari masalah ke Heny, ia pun mulai tak menyukai Heny sejak umur 10 tahun.
            “ Dari dulu kita selalu permasalahin hal sekecil apapun, capek tau gak, kita itu sepupu apa musuh sich “ ucap Heny kemudian. Debat antar sepupu itu tak berlangsung lama, karena singkatnya jam istirahat. Mereka berdua terdiam dan saling bertatap muka seperti memikirkan sesuatu. Di ruang kelaspun Heny yang semula cerewet menjadi diam tanpa kata, begitupun dengan Olivia.
            Bel berbunyi 4 kali, tanda waktu pulang telah tiba. “ Hen habis palng dari sekolah maen kerumahku yuk “ kita nyantai bareng, kalau mau kita Hangout juga dech sama teman-teman SD kita dulu,aku kangen sama mereka, enaknya kemana ya ? “ Oliv yang dari tadi ngoceh tak dihiraukan oleh Heny. “ aneh ini anak “ ucap Oliv pelan.
            Pada saat menunggu angkot, tak sadar Oliv dan Heny duduk bersebelahan. Keduanya kaget, namun kali ini Olivia tak marah, dan malahan ……. “ Hen, sorry ya, selama ini aku sudah marah-marah gak jelas, dan selalu saja bertengkar dengan dengan kamu, coa gara-gara kamu dulu pernah jatuhin aku ke selokan, sampe-sampe jidatku bocor kena pecahan kaca “ ucap Oliv lirih.
            “ he.he, heny yang semula kaget, akhirnya bisa tertawa juga. Mungkin dia lanagsung bisa keinget waktu kejadian itu. “ Lucu sich “ ucapnya dalam hati. “ Kok ketawa , memang ada yang lucu ya dari ceritaku tadi “ Tanya Oliv heran. “ kamu tuch yang lucu “ Hehe..iya lach aku ketawa, waktu itu kamu nangis, kenceng lagi tangisanmu. Kamu ngadu ke orang tuamu, dan akhirnya orang tuamu berantem dengan orang tuaku Cuma gara-gara anak perempuannya masing-masing “ ucap Heny. Setelah lama berbincang, angkut yang mereka tunggu pun akhirnya sudah di depan mata. “ Sedihnya dilanjutin diangkot aja yuk “ Ucap Oliv sambil menggandeng tangan Heny sambil diajak naik angkot….” Akhirnya dia sadar juga,,He..he “ ucapnya dalam hati sambil tersenyum.
 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons