Beberapa cerpen yanag sudah ditulis dari temen-temen kamu....mungkin bisa menginspirasi dan memotivasi kalian agar mencintai dan berkreasi lagi dalam menulis,,,yuk kirim hasil Cerpen maupun puisi kalian di Majalah AktivisNews atau bisa kamu kirim lewat Blog Resmi AktivisNews..........
Kita simak yuk Cerpen dari
temen kalian yg satu ini,,
Kita simak yuk Cerpen dari
temen kalian yg satu ini,,
Langkah
Awal Menuju akhir Pertengkaran
Oleh
: Syntia Diyah H. R. S ( 8 F )
Malam
– malam yang dingin, tak satupun bintang yang tampak. Langit tertutup awan
hitam, malam itu angin bertiup cukup kencang. Heny yang merasa gerah di dalam
rumah pun akhirnya keluar ke teras rumah. Sambil membawa secangkir wedang jahe
jua almbum kenangan teman-teman SD dulu. Ia duduk bersila di lantai teras.
Uuh……sejuknya, ditambah wedang jahe yang hangat di tubuh pasti malah mantap “
ucapnya.
Heny membuka halaman demi halaman
album kenangan itu, tampak foto teman-teman sekelasnya dulu. Ia merasa sedih,
harus berpisah raga dan jarak dengan teman-temannya karena harus melanjutkan
pendidikan yang berbeda, melanjutkan belajar ke tingkay selanjutnya yaitu
sekolah menengah. Lama merenung, Heny kembali masuk ke dalam rumah karena malam
sudah semakin larut dan hawa dinginpun sudah mulai masuk ke tubuh.
Keesokan hari, tak biasanya ia
terlambat bangun seperti hari ini, “ mungkin gara-gara begadang tadi malam kali “ pikirnya. Lalu
cepat-cepat ia pergi ke kamar mandi, memakai seragam, mengambil tas, lalu
menunggu jemputan angkutan umum. Sesampainya di depan gerbang sekolah, Heny
menunggu Yana teman SD-nya dulu dan sekarang teman satu-satunya satu SMP dengan dia. Mereka berjalan bersama
dengan langkah demi langkah yang diliputi rasa takut. Haeny yang terkenal
dengan luar biasa PD ( Percaya Dirinya ) tiba-tiba merasa minder. Terkadang
mereka berhenti sejenak, mempersilahkan kakak kelas lewat terlebih dahulu. “
Uch…. Mana OSIS nya serem-serem lagi “. Kata Ulfa. Awas saja kalau nanti kamu
kebanyakan bantah bisa dijadikan perkedel kamu “ balas Yana. Keasyikan bercanda
sampai-sampai Heny tak melihat kalau di depannya ada sekelompok anak laki-laki
yang tampaknya juga anggota OSIS. Lalu ia pun tak sengaja menabrak slaah satu
dari anak itu. “ Bruukk….!!! “ maafin saya kak, tadi saya gak ngelihat kakak “
ucapnya. Perasaan Heny campur aduk, ia yang dulu sangat PD dengan dirinya,
sekarang berbalik, a merasa super takut, deg-degan, peluh berjatuhan tak pernah
ia merasa seperti itu sebelumnya. “ Iya gak apa-apa “ lain kali hati-hati ya “
bals anak laki-laki itu. Heny lekas segera berdiri sambil mengibas-ibaskan
roknya yang sedikit kotor karena jatuh tadi. Kemudian Heny dan Yana melanjutkan
mencari kelas MOSnya.
Setibanya di kelas, Heny agak merasa
malu, karena roknya robek dan lumyan kotor,akibat kejadian tadi, ia segera
duduk sebangku dengan Yana. Teman-teman baru kita aneh-aneh ya Yan…coba lihat
dech yang duduk di bangku pojok sana, gaya dan penampilannya kayak “ Tukul
Arwana “ Yana yang tadinya terdiam, angkat bicara juga. “ Entar kamu kecantol,
baru tau rasa “ jawab Heny.
Lima menit kemudian pengurus OSIS
yang salah satunya ada Olivia yang tidak lain adalah sepupu dari Heny sendiri.
“ Ach…kenapa harus si bawel sich yang piket di kelas MOS ini ? “ ucapnya dalam
hati. Henypun kembali kaget, karena ada satu anak OSIS lain yang datangnya agak
terlambat da ternyata adalah anak laki-laki yang tadi pagi ia tabrak. Ia merasa
tak punya muka, malu rasanya kalu inget kejadian yang tadi pagi. Tak lama,
kegiatan MOS pun dimulai, Heny seolah-olah sudah akrab banget dengan
kakak-kakak OSIS. Anak OSIS yang lain mengangap bahwa itu hal yang sudah biasa,
kecuali Si Olivia. Ia menganggap bahwa itu keterlaluan. Pada jam istirahat
tiba, Oliv panggilan akrab Olivia
menghampiri Hana dan kemudian, …….
“ Heh..heny jangan mentang-mentang
aku ini sepupu kamu, kamu bisa gak sopan dengan teman-temanku ? “ kata Olivia
tiba-tiba. “ Emang aku ada salah ya Liv “ aku gak nyakitin mereka, aku juga gak
bekata jorok, itu hanya becandaan biasa “ balas Heny “. Olivia memang mencari
masalah ke Heny, ia pun mulai tak menyukai Heny sejak umur 10 tahun.
“ Dari dulu kita selalu permasalahin
hal sekecil apapun, capek tau gak, kita itu sepupu apa musuh sich “ ucap Heny
kemudian. Debat antar sepupu itu tak berlangsung lama, karena singkatnya jam
istirahat. Mereka berdua terdiam dan saling bertatap muka seperti memikirkan
sesuatu. Di ruang kelaspun Heny yang semula cerewet menjadi diam tanpa kata,
begitupun dengan Olivia.
Bel berbunyi 4 kali, tanda waktu
pulang telah tiba. “ Hen habis palng dari sekolah maen kerumahku yuk “ kita
nyantai bareng, kalau mau kita Hangout juga dech sama teman-teman SD kita
dulu,aku kangen sama mereka, enaknya kemana ya ? “ Oliv yang dari tadi ngoceh
tak dihiraukan oleh Heny. “ aneh ini anak “ ucap Oliv pelan.
Pada saat menunggu angkot, tak sadar
Oliv dan Heny duduk bersebelahan. Keduanya kaget, namun kali ini Olivia tak
marah, dan malahan ……. “ Hen, sorry ya, selama ini aku sudah marah-marah gak
jelas, dan selalu saja bertengkar dengan dengan kamu, coa gara-gara kamu dulu
pernah jatuhin aku ke selokan, sampe-sampe jidatku bocor kena pecahan kaca “
ucap Oliv lirih.
“ he.he, heny yang semula kaget,
akhirnya bisa tertawa juga. Mungkin dia lanagsung bisa keinget waktu kejadian
itu. “ Lucu sich “ ucapnya dalam hati. “ Kok ketawa , memang ada yang lucu ya
dari ceritaku tadi “ Tanya Oliv heran. “ kamu tuch yang lucu “ Hehe..iya lach
aku ketawa, waktu itu kamu nangis, kenceng lagi tangisanmu. Kamu ngadu ke orang
tuamu, dan akhirnya orang tuamu berantem dengan orang tuaku Cuma gara-gara anak
perempuannya masing-masing “ ucap Heny. Setelah lama berbincang, angkut yang
mereka tunggu pun akhirnya sudah di depan mata. “ Sedihnya dilanjutin diangkot
aja yuk “ Ucap Oliv sambil menggandeng tangan Heny sambil diajak naik angkot….”
Akhirnya dia sadar juga,,He..he “ ucapnya dalam hati sambil tersenyum.
0 komentar:
Posting Komentar